sekelumit Tentang Vocal Klasik Barat

sekelumit Tentang Vocal Klasik Barat

Johaan Sebastian bach

Kata “klasik” merupakan kata sifat yang memiliki makna tinggi, mempunyai nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolak ukur kesempurnaan yang abadi. Bagi masyarakat umum, lagu yang dinyanyikan dengan gaya klasik akan dirasakan aneh terutama dalam hal keseriusan pembawaannya. Selain itu bagi orang awam, bernyanyi lagu klasik dianggap sebagai lagu untuk orang-orang “sekolahan”. Teknik vokal klasik Barat sebenarnya hanyalah menyangkut cara bernyanyi dengan menggunakan teknik, pengungkapan lagu secara serius dan penuh perasaan.

Pada dasarnya tidak semua teknik vokal klasik Barat dapat digunakan pada semua jenis musik. Teknik vokal Barat yang dimiliki oleh penyanyi harus diaplikasikan sesuai dengan gaya musiknya. Teknik vokal klasik hanya merupakan sarana untuk menampilkan/mengkomunikasikan musik yang ada dalam pikiran seorang penyanyi. Karena itu, tugas seorang penyanyi tidak hanya menguasai teknik vokal saja namun harus mampu menempatkan setiap teknik vokal pada lagu sesuai dengan jenis musik yang dibawakan. Seperti halnya musik instrumen, vokal juga mengalami sejarah perkembangan dan memiliki bentuk seperti musik instrumen.

**Adapun bentuk-bentuk dari musik vokal adalah sebagai berikut :

A. Anthem ~ karya musik vokal untuk koor dan dan solo campuran (sopran, alto, tenor, bass). Dalam bentuk aslinya anthem dinyanyikan secara a cappela (dinyanyikan tanpa iringan musik).

B. Aria ~ bagian dari opera. Aria merupakan sebuah nyanyian yang dibawakan dengan puitis. Awalnya aria hanya berbentuk recitative (teks nyanyian diucapkan secara deklamasi). Dalam recitative kata-kata menjadi lebih penting dari pada musik, tetapi musik akan berfungsi untuk mempertinggi emosi kata tersebut. Adapun bentuk dari aria diantaranya :

*aria cantabile ~ aria yang berkarakter mengalir dan penuh emosi.

*Aria di bravura ~ sebuah aria yang mengeksploitasikan teknik vokal.

*Aria perlante ~ aria yang lebih mirip seperti deklamasi dari pada melodi.

C. Berceuse ~ sebuah lagu pengantar tidur. Strukturnya sederhana dan biasanya penyanyi tidak memerlukan improvisasi dalam membawakannya.

D. Canon ~ suatu bentuk komposisi dimana suatu lagu yang sama dinyanyikan berurutan oleh beberapa suara kemudian sebagian dinyanyikan bersama-sama.

E. Cantata ~ sebuah bentuk oratorio kecil. Biasanya ditulis untuk koor atau solis dan pula untuk orkestra. Teksnya biasanya bersifat religius. Cantata terdiri dari dua jenis yaitu :

*Cantata da chiesa ~ ditulis untuk keperluan gereja

*Cantata da camera ~ bersifat keduniawian.

F. Elegy ~ lagu rakyat dari komunitas tertentu. Umumnya bercerita tentang legenda, ramalan, dongeng atau hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan suatu bangsa. Biasanya tidak diketahui siapa penciptanya.

G. Lied Jerman ~ sebuah bentuk lagu dimana hubungan teks melodi dan iringan piano, memiliki hubungan yang erat dan menjadi satu kesatuan yang utuh dan artistik.

H. Magnificiant ~ sebuah bentuk lagu religius yang bercerita tentang Bunda Maria. Bentuk ini sangat umum dikenal di kalangan gereja khatolik.

I. Oratorio ~ komposisi musik dengan menggunakan penyanyi-penyanyi tunggal, paduan suara dan orkestra. Tema umumnya diambil dari Injil. Dekorasi dan akting tidak digunakan dalam pertunjukan. Berkembang sejak ± 1600 dari drama keagamaan jaman pertengahan.

J. Requiem ~ karya musik untuk prosesi pemakaman. Requiem pertama kali dikembangkan oleh komponis Palestina dan Victoria.

K. Spiritual ~ lagu-lagu yang bersifat religius. Bentuk ini lahir dari kaum kulit hitam Amerika yang hidup dalam masa perbudakan.